Home News Informasi Terbaru Dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia

Informasi Terbaru Dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia

30
0
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Informasi Terbaru Dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia

Informasi Terbaru Dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia. Pandemi covid 19 ini tidak hanya tentang bencana kesehatan yang melanda masyarakat. Hal ini juga menimbulkan kesulitan pada ekonomi di berbagai kalangan masyarakat. Dampak ini tidak hanya menimpa para industri besar. Virus ini juga telah membuat para pelaku UMKM mulai goyah.

UMKM ini merupakan usaha yang produktif yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dengan telah memenuhi syarat sebagai usaha mikro. UMKM ini meliputi diantaranya perdagangan, pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan, pengolahan bangunan, komunikasi, pariwsata dan lainnya.

Informasi Terbaru Dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia

Covid 19 yang melanda Indonesia sangat berdampak signifikan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini disebabkan karena UMKM ini kebanyakan bersifat harian dan mengandalkan interaksi secara langsung. Saat adanya aturan untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan social distancing. Hal ini tentu saja membuat permintaan menurun dengan cukup tajam.

Di balik semua itu ada beberapa sektor juga yang di tengah pandemi seperti saat ini mengalami peningkatan. Sektor tersebut seperti produk kesehatan, makanan herbal, frozen food, serta bahan baku. Namun ada beberapa sektor juga yang tidak bisa bertahan saat bencana pandemi ini menyerang. Informasi terbaru dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia, diantaranya:

Penurunan Aktivitas Jual Beli

Saat pemerintah mengeluarkan aturan untuk social distancing kemudian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan tujuan untuk menghindari penyeberan virus yang lebih luas, telah membuat penurunan aktivitas jual beli maupun di bidang jasa.

Sektor yang paling merasakan dampaknya salah satunya adalah para penjual makanan, seperti warung tegal yang mengalami penurunan omset. Di tengah kekhawatiran penurunan omset pengusaha makanan ini pun mempunyai alternative untuk menjual makanannya, yaitu dengan mengubah cara berjualan hanya dengan melayani pembelian takeway (dibawa pulang) saja, tidak makan ditempat.

Penurunan Daya Beli Masyarakat

Dampak virus ini juga telah membuat aktivitas produksi terganggu. Dengan keputusan Pemerintah untuk social distancing dan beberapa perusahaan mengambil kebijakan untuk work from home. Atau untuk merumahkan sementara karyawannya, atau bahkan sampai dengan Pemutusan hubungan Kerja (PHK).

Informasi berita terkini dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia yaitu dengan efek dari PHK yang ditimbulkan telah membuat penurunan kapasitas produksi dengan sangat tajam, yang mengakibatkan bahan baku produksi industri untuk rumah tangga mengalami kelangkaan, atau kalau pun tersedia barang tersebut harganya melambung tinggi.

Contoh UMKM yang mengalami kesulitan dengan kasus ini adalah para pembuat kue dan roti. Mereka cukup direpotkan dengan naiknya harga telur dan gula pasir. Harga produksi yang naik mengakibatkan harga jual untuk produk tersebut ikut melambung tinggi dengan resiko saat ini yang sedang mengalami penurunan daya beli masyarakat.

Pada masa ini masyarakat lebih bersikap bijaksana untuk membelanjakan uangnya. Karena belum adanya kepastian sampai kapan wabah ini melanda, sehingga menyebabkan daya beli masyarakat yang menurun.

Terhambatnya Distribusi

Informasi berita terbaru dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia. Pada kasus ini sebelumnya pemerintah telah berupaya untuk memaksimalkan jalur distribusi ke seluruh pelosok Indonesia melalui pembangunan infrasturktur yang gencar dilakukan. Kebijakan tersebut cukup signifikan dengan jalur distribusi menjadi lebih cepat, perbedaan harga bisa dihilangkan, dengan laju perekonomian semakin kencang.

Seteleh wabah covid-19 ini melanda, seluruh jalan tol di Indonesia mengalami penurunan drastis akibat diberlakukannya social distancing dan PSBB sejak maret 2020. Dengan berhentinya aktivitas distribusi tersebut tentu saja hal ini sangat merugikan para pelaku bisnis UMKM. Para pelaku usaha mulai kebingungan untuk mencari cara agar dapat mendistribusikan produknya, terlebih lagi bagi para UMKM yang jangkauan penjualannya hingga luar daerah atau bahkan lintas pulau.

Penurunan Penjualan dan Terhentinya Proyek untuk Bidang Jasa

Bukan hanya UMKM sektor rumahan saja yang terkena imbas dari covid-19 ini. Informasi berita terupdate dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia . Para pelaku usaha di bidang jasa pun mengalami penurunan omset yang drastis, seperti salah satunya tukang cukur yang harus kehilangan penghasilannya akibat aturan social distancing ini.

Sejumlah penyedia jasa pun ikut terkena dampak kesulitan dalam mendapatkan penghasilan akibat dari proyek yang terpaksa ditunda, seperti diantaranya, fotograper pernikahan, wedding organizer, pegawai buruh harian dan sebagainya.

Kebijakan permerintah dengan tidak mengambil keputusan untuk lockdown cukup memberikan keuntungan sehingga beberapa UMKM. Sehingga di daerah masih mempunyai kesempatan untuk bertahan hidup. Walaupun sebenarnya penjualan untuk produknya menurun drastis dari sebelum wabah ini menyerang.

Persusaahaan yang tidak kuat untuk bertahan pada masa ini banyak yang merumahkan para karyawannya karena tidak bisa menutupi biaya produksi dan membayar gaji karyawan. Tetapi ada sebagian perusahaan yang masih bisa bertahan walaupun tidak maksimal.

Untuk dapat bertahan dalam situasi seperti ini lantas langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga eksistensi para UMKM?. Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi pemerintah dengan memberikan solusi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah diantaranya sebagai berikut:

Menjalankan Kembali Aktivitas Para UMKM

Informasi kabar terbaru dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia Pemerintah memberikan ijin bagi UMKM untuk dapat menjalankan kembali aktivitasnya. Aktivitas ini tentunya harus sesuai dengan protokol kesehatan. Seperti penggunaan masker, menggunakan sarung tangan dan menjaga jarak aman. Aktivitas ini harus dapat pengawasan dari pemerintah terkait dan dengan kesadaran dari UMKM sendiri untuk menjalankannya.

Penundaan Pembayaran Hutang

Dalam hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan memberikan pelonggaran untuk pembayaran kredit di tengah situasi yang sedang sulit. Hal ini untuk tetap menjaga tingkat konsumsi dan daya beli juga untuk  mendukung perputaran roda perekonomian.

Bantuan keuangan untuk UMKM

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan anggaran untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat. Pendistribusian tersebut harus transparan dan tepat sasaran. Selain mengeluarkan anggaran pemerintah juga dapat memberi bantuan melalui perbankan untuk memberikan pinjaman kepada pelaku UMKM dengan suku bunga yang tidak memberatkan.

Terkait bantuan UMKM ini Kementreian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) beserta dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memberikan bantuan kepada UMKM.

KemenkopUKM informasi kabar terkini dampak Covid-19 bagi UMKM di Indonesia memberikan kelonggaran pembayaran pinjaman. Keringanan pajak UMKM selama enam bulan, dan transfer dana tunai untuk skala mikro.

Kemenperin merencanakan untuk memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah, juga sebagai penghubung untuk membantu pemasaran dengan marketplace. Kerjasama dengan industri local untuk menyediakan bahan baku mentah untuk keperluan produksi UKM. Dan melakukan kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan negosiasi melanjutkan ekspor impor

Wabah ini tidak ada yang tahu akan sampai kapan bisa berakhir. Oleh karena itu para pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dan menghadapinya dengan cara menyiapkan strategi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here